Keraguan (Puisi)

Al Abbas Sangaji
Bersamaan dengan mendung yang malu-malu,
Seperti wajahnya yang ingin tersenyum namun ragu.
Puan masih ragu,
Yang ia rasakan adalah bahagia,
Atau ia sedang membuka pintu duka.
Keragu-raguan itu,
Lalu dibasuhi rintik yang kian berjatuhan.
Membuat baluran kenang,
Diantara serpihan-serpihan keragu-raguan.
Sang Puan ingin berucap,
Entah berucap tentang kebahagiaan,
Atau sebuah kesedihan,
Ia ragu-ragu.
Dan sang Puan memutuskan untuk berdiam,
Tak berkata-kata,
Dan si Tuan pun mengira-ngira,
Bahwa si Puan tidak cinta.
Dan kedua insan asmara tersebut,
Hinggap diantara ragu,
Diantara menyatakan atau tidak,
Diantara cinta atau tidak.
Lalu rasa yang jatuh diantara keragu-raguan itu,
Purna bersamaan dengan keragu-raguaan itu.
Rintik yang berjatuhan itu tidak membuat kemesraan,
Pun tidak juga perihal kebahagiaan,
Namun, hanya tentang keraguaan.

Diantara iya atau tidak.

Komentar

Postingan Populer