Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Terbangun (cerpen)

  Terbangun, Aku terbangun oleh harum hidangan masakan ibu, bahan-bahan masakan yang sudah kususun rapih dalam kulkas kini tersusun rapih menjadi hidangan yang cukup menggoda. Ibu belum memanggil, tapi bau masakan itu sudah menyeretku untuk keluar kamar, perut ini sudah tidak sabar diisi oleh makanan lezat itu. Bergegas mengangkat badanku yang baru saja aku istirahatkan sejenak; ah keramaian benar saja membuatku kehilangan banyak tenaga. Baiklah, aku akan isi lagi tenagaku, dengan asupan yang telah dimasak oleh ibu; sudah terbayang dipikiranku, kuah capcay yang berkolaborasi dengan  balado ikan, sungguh sangat lezat pasti. Mataku belum sadar seutuhnya, jalanku masih meraba-raba, langkah kakiku diarahkan oleh bau masakan ibu. Setelah sampai di dapur, ku persiapkan makan-makanan yang siap untuk aku makan; semua terisi rapih, dan hangat. Nasi pun kusendok cukup banyak, air putih kupersiapkan. Satu-dua sendok telah masuk, kukunyah perlahan. Mataku masih saja mengantuk. Ibu datang d

Postingan Terbaru

Pasar (Cerpen)

Pesan Kepada Orang Tua

Ironi

Taryana; Seorang Guru.

Suatu Negeri

Aiza

Dunia? Milik Siapa?

Orang-orang kecil (Puisi)